Minggu, 11 Mei 2008

Hasil Uji Penggunaan LPG Sebagai Bahan Bakar

Artikel berikut adalah memberikan rekomendasi sebagai berikut :

Kajian Dampak Penggunaan Lpg Sebagai Bahan Bakar
Alternatif Terhadap Mesin Kendaraan Bermotor Dan Lingkungan


REKOMENDASI

Beberapa rekomendasi te rkait penggunaan LPG sebagai bahan bakar alternatif
dapat diajukan dari studi ini sebagai berikut.

1. Bahwa LPG secara ekonomis merupakan bahan bakar alternatif yan g cukup
me narik untu k dipergunakan sebagai pengganti bensin meskipun te rdapat
pen urunan daya. Seperti dipaparkan , penurunan daya ini tidak akan cukup
terasa ketika kendaraan berbahan bakar LPG digunakan dalam kota se bab
kecepatan penge mu diannya yang relatif rendah. Penggunaan LPG yang le-
bih eknomis per satuan jarak tempuh rata -rata tentun ya memiliki daya
tarik yang kuat pada tataran pengguna/pe milik kendaraan bermotor yang
h aru s mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar. Sehingga
disarankan agar penggunaan bahan bakar LPG dapa t lebih diinten sifkan.
Saran ini tentunya cukup kuat dan cukup dapat diterima masyarakat
ketika dalam saran terse but terselip motivasi ekonomis.


2. Bahwa LPG se bagai bahan bakar alternatif me mbawa kebaikan tambahan
dalam ben tuk emisi gas CO2 (gas rumah kaca dominan) yang lebih rendah
sehingga ke baikan ini dapat menjadi suatu kebijakan pemerintah dalam
rangka mengu rangi konsentrasi polutan udara di dae rah perkotaan . Seca ra
tak langsung pengurangan kon sentrasi polutan akan berakibat pada
pen urunan biaya kesehatan dimana uang yang tak jadi dipergunakan u ntuk
pemeliharaan ke sehatan dapat dipergunakan un tuk kegiatan-kegiatan
yang lebih bermanfaat dan konstruktif baik pada tingkat makro (negara,
pemerintahan) maupun pada tingkat mikro (keluarga, individu). Se hingga
sekali lagi disarakan intensifikasi pe nggun aan LPG sebagai bahan bakar
pen gganti/alternatif bagi kendaraan be rmotor.

3. Bah wa sebagai manfaat sampin gan penggunaan LPG sebagai bahan bakar
alterntif juga akan be rakibat dipenuhi amanat peraturan perundang-
u ndangan untuk melakukan diversifikasi energi diman a ditegaskan
perlunya peningkatan kontribusi bahan bakar gas (dengan LPG sebagai
salah satunya) dalam en ergy mix nasional. Hal ini tentu akan berakibat
pada beban keuangan negara yang lebih rin gan dengan berkurangnya
subsidi berbanding lurus dengan peningkatan konsumsi bahan bakar untuk
kendaraan bermotor.

4. Bah wa tekanan LPG dalam tabung relatif lebih re ndah (maksimum 10 bar)
dibandingkan dengan CNG (minimum 200 bar) sehingga tabung LPG juga
lebih ringan diban dingkan tabung CNG. Pa da gilirannya perbe daan berat
tabung ini ban yak berpengaruh pada tingkat keausan bagian -bagian
kendaraan yang harus menanggung beban berat muatan. Sehingga dilihat
dari kacamata operations and maintenance (O&M) penggunaan LPG akan
lebih murah dibandingkan CNG terlebih lagi bila dikaitkan dengan
pen ggantian komponen yang aus be serta waktu yang diperlukan u ntuk
me ngerjakan penggantian tersebut. Dengan demikian penggunaan LPG
tentunyalah lebih disa rankan dibandingkan CNG dari kacamata O&M.

5. Terkait dengan tekan an kerja di atas maka tidak berle bihan kalau LPG
me rupakan pilihan alternatif bahan bakar yang lebih ekonomis se rta dapat
sege ra diimplementasikan. Hal ini terutama dilihat dari aspek investasi

in frastruktur yang h arus dikeluarkan untuk me nyediakan stasiun pengisi
bahan bakar gas yang mencukupi sehingga masyarakat pengguna tidak
terjebak dalam keterbatasan kete rsediaan bahan bakar gas dalam
pen gunaann ya kelak.

6. Bahwa terhadap converter kit yang akan dipergunakan (atau
diperjualbelikan bila telah memasyarakat secara luas) haruslah me menuhi
ketentuan teknis tertentu sehingga ambang batas emisi yang
dipersyaratkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup tidak terlampaui.
Seperti misalnya tabung yang memenuhi seju mlah kriteria kekuatan dan
kese lamatan te rtentu. Converter kit yang harus memenuhi standar
internasional tertentu seperti, misalnya, UN-ECE.

7. Selain itu, setiap in sta ller LPG converter kit h aruslah memiliki alat u ji
e misi sehingga dapat dicapai setelan converter kit yang memenuh i
ketentuan emisi tersebut. Ketiadaan alat uji emisi pada installer
berakibat pada ketidaktahuan tingkat emisi yang dihasilkan kendaraan
seperti yang terjadi pada studi ini. Demikian juga, sesungguhnya
ketentuan tingkat emisi sebagai syarat perpanjangan su rat-surat harus
mu lai dite rapkan dengan seksama guna menghindari tingkat emisi seperti
yang ditunjukkan oleh kendaraan u ji Soluna yang meru pakan mobil bukan
baru. Kedua cara ini dih arapkan dengan konsisten dapat menurunkan
tingakt pencemaran udara di kota-kota besar, utamanya yang dihasilkan
oleh kendaraan tran sportasi bermotor.

8. Bah wa terkait penggunaan gas sebagai bahan bakar maka aspek
kese lamatan harus lebih diperhatikan, baik dari tin gkat pengguna hingga
tingkat installer . Hal ini dapat dicapai dengan sosialisasi yang memadai
bagi masyarakat pengguna selain juga program sertifikasi bagi te knisi
installer .

oleh:
PT. HI-WAY INDOTEK KONSULTAN


Dikutip dari (Laporan selengkapnya di) :

http://www.hubdat.web.id/studi/bstp/dampaklpg.pdf





1 komentar:

Gede Suarnaya mengatakan...

good article....keep inovating!!

http://gedesuarnaya.com